Ada Berapa Fase Bulan?
Bulan memiliki empat fase utama, yakni bulan baru (new moon), kuartal pertama (seperempat pertama), bulan purnama (full moon), dan kuartal ketiga atau terakhir (seperempat terakhir).
Adapun penjelasan ada berapa fase bulan khususnya fase bulan utama adalah sebagai berikut.
Posisi bulan terletak hampir sejajar dengan bumi dan matahari. Dalam kondisi ini bulan dalam keadaan gelap dan tidak terlihat. Banyak orang memberikan istilah sebagai ‘bulan mati’ pada keadaan ini.
Posisi bulan membentuk sudut tertentu terhadap matahari dan bumi. Dalam posisi ini bulan mulai terlihat, baik dalam keadaan sabit maupun separuh. Istilah bagi kedua kondisi bulan ini dikenal sebagai bulan sabit dan bulan separuh.
Posisi bulan terletak hampir segaris dengan bumi dan matahari, dengan posisi bumi di tengah.
Dalam posisi ini bagian bulan yang terkena sinar matahari adalah bagian permukaan bulan yang terang, sehingga bulan tampak penuh bulat seperti bumi.
Sama halnya seperti keadaan seperempat pertama yaitu posisi bulan membentuk sudut tertentu terhadap matahari dan bumi. Dalam posisi ini separuh bulan dalam keadaan gelap dan tidak bisa dilihat.
Dalam posisi ini pula bulan kembali membentuk bulan separuh dan bulan sabit, namun posisinya bertolak belakang dengan posisi ketika seperempat terakhir.
Pada posisi seperempat terakhir inilah bulan sabit separuh cakram menghadap ke kiri.
Setelah melalui fase seperempat terakhir, bulan kembali ke posisi bulan mati yang kemudian kembali lagi ke fase berikutnya.
Kembalinya posisi bulan ke bulan mati merupakan pergantian bulan dalam sistem penanggalan tahun Hijriah.
Dikutip dari Eprints.walisongo.ac.id, selain fase utama, terdapat juga fase antara. Lantas, ada berapa fase bulan secara keseluruhan?
Secara total terdapat delapan fase bulan. Delapan fase ini dapat dibedakan selama proses mulai dari munculnya hilal hingga tidak ada cahaya bulan sama sekali.
Secara dasar, ini mencakup delapan tahap yang berkaitan dengan bagian bulan yang terkena sinar matahari dan tampilan geometrisnya yang dapat diamati dari lokasi bumi.
Adapun delapan fase bulan tersebut ialah sebagai berikut:
Bulan hanya sedikit terkena sinar matahari. Bulan terlihat berbentuk sabit dan semakin membesar seiring berjalannya waktu. Ketika bulan sabit pertama kali terlihat disebut sebagai hilal yang menandai awal bulan dalam kalender qamariah.
Bulan sabit bergerak dari hari ke hari, naik lebih tinggi di atas horizon. Sekitar tujuh hari setelah awal bulan, bagian bulan yang terkena sinar matahari semakin bertambah besar, menyebabkan bulan terlihat dari bumi dalam bentuk setengah lingkaran.
Bulan tampak terus membesar. Waktu kemunculan bulan menjadi semakin tertunda dibandingkan dengan matahari. Bulan muncul di ufuk timur sekitar pukul 15:00, mencapai titik tertinggi sekitar pukul 21:00, dan tenggelam di ufuk barat sekitar pukul 03:00 pagi.
Saat memasuki pertengahan bulan (sekitar tanggal 15 dalam kalender qamariah), bulan mencapai titik oposisi dengan matahari. Pada titik ini, hampir seluruh bagian bulan yang menerima sinar matahari terlihat dari bumi.
Setelah bulan purnama, area bulan yang terkena sinar matahari mulai mengecil, tetapi perubahan ini terjadi di sisi yang berlawanan.
Bulan terus bergerak, dan bentuknya yang terlihat dari bumi semakin mengecil. Sekitar tujuh hari setelah bulan purnama, bulan akan terlihat sebagai separuh bulan, mirip dengan kuartal pertama, tetapi dengan orientasi yang berlawanan.
Menuju akhir minggu keempat sejak munculnya hilal, permukaan bulan yang terkena sinar matahari terus mengecil, membentuk bulan sabit tua. Bulan muncul sekitar sembilan jam lebih awal daripada matahari, dengan muncul pertama kali di ufuk timur sekitar pukul 03:00 pagi, mencapai titik tertinggi di langit sekitar pukul 09:00, dan tenggelam di ufuk barat sekitar pukul 15:00.
Bulan berada tepat di antara bumi dan matahari. Seluruh bagian bulan yang tidak terkena sinar matahari berada dalam arah yang langsung menghadap ke bumi. Bagian bulan yang terlihat dari bumi semuanya gelap.
Agar lebih memahami penjelasan fase-fase bulan di atas, berikut ini disajikan gambar fase bulan yang tersemat di dalamnya tahapan total fase bulan mulai dari fase yang pertama hingga fase kedelapan.
Fase Bulan. Sistem Tata Surya/Sumberbe;ajar penunjangplpg/https://www.usd.ac.id/Kemendikbud
Mengapa Bulan Memiliki Fase-Fase yang Berbeda?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya memberikan penjelasan mengapa bulan memiliki fase-fase yang berbeda.
Bulan adalah objek langit yang mengelilingi bumi. Menurut situs web BMKG, bentuk bulan yang terlihat dari bumi bervariasi karena sinar matahari yang dipantulkan olehnya. Perubahan bentuk bulan yang teramati dari bumi ini dikenal sebagai fase-fase bulan.
Bulan tidak memancarkan cahaya sendiri. Yang membuat bulan tampak bercahaya adalah pantulan sinar matahari.
Saat kita melihat bulan secara penuh, ini berarti seluruh permukaannya menerima pantulan dari sinar matahari. Namun, bila bulan berbentuk setengah lingkaran, sinar matahari hanya mencapai separuh permukaan bulan.
Wordwall giúp bạn tạo tài nguyên giảng dạy hoàn hảo một cách nhanh chóng và dễ dàng.
Artikel Fisika kelas 7 ini membahas tentang alasan mengapa bentuk bulan selalu berbeda dari waktu ke waktu, 8 fase bulan, serta gerhana bulan dan matahari.
Apa bentuk bulan terakhir yang kamu ingat? Lalu, coba perhatikan bentuk bulan malam ini. Apakah sama? Kenapa ya, bentuk bulan bisa berubah-ubah kayak gitu? Mungkin terkahir kali kamu melihat bulan berbentuk bola sempurna. Kayak bakso yang terbang-terbang di langit dan bikin ngiler. Tapi di lain waktu, bisa saja bentuknya hanya terlihat setengah. Bukan. Ini bukan karena ketutupan awan. Tapi, hal ini disebabkan oleh fase bulan.
Fase bulan adalah perubahan bentuk bulan jika dilihat dari bumi. Perubahan fase bulan ini bisa terjadi karena di luar angkasa, bulan selalu berputar mengelilingi bumi. Iya, hal ini dinamakan revolusi bulan. Kalau kamu tahu bahwa bumi selalu bergerak berputar mengelilingi matahari, demikian juga dengan bulan. Dia berputar mengelilingi bumi dari barat menuju timur. Sekali berevolusi terhadap bumi, dia membutuhkan waktu 29,5 hari.
Revolusi bulan terhadap bumi (sumber: giphy.com)
Oke, sekarang kita kembali ke pertanyaan awal: Kenapa bentuk bulan bisa berbeda-beda dan apa saja fase bulan?
Tentu, karena bulan bergerak mengelilingi bumi, maka bagian bulan yang terkena sinar matahari juga akan berbeda-beda. Hal ini lah yang menyebabkan bentuk bulan seolah-olah berubah. Padahal, di luar angkasa sana, bentuk bulan tetap bulat kayak bakso. Bukan sabit, setengah lingkaran, apalagi datar kayak muka dia sewaktu kamu coba ngelucu.
Secara umum, jika kamu amati, ada 8 fase bulan dari waktu ke waktu. Berikut penjelasan lengkapnya:
Gambar fase-fase bulan (Sumber: penapengajar.com)
Fase Full Moon (Bulan Purnama)
Fase Full Moon atau bulan purnama adalah fase di mana matahari, bumi, dan bulan, berada pada satu garis lurus. Mirip seperti pada fase first quarter. Bedanya, bulan berada di belakang bumi. Sehingga, cahaya matahari yang seharusnya menyinari bulan, tertutup oleh bumi yang ukurannya lebih besar. Hasilnya, bulan terlihat bulat sempurna kayak bakso.
Satu hal yang unik dari fase ini adalah, full moon atau fase bulan purnama dapat memunculkan fenomena gerhana bulan. Iya, gerhana bulan yang keren itu, loh! Fase full moon terjadi di hari ke-13, 14, dan 15.
Fase Waxing Gibbous (Bulan Cembung Awal)
Setelah melewati seperempat putaran bulan, maka fase selanjutnya dinamakan waxing gibbous, atau fase bulan cembung awal. Saat ini, bulan berada agak “di belakang” bumi. Bagian yang terkena cahaya matahari adalah ¾-nya. Alhasil, ketika kita melihat bulan dari bumi, bentuknya menjadi cembung (bagian ¾ bulan). Fase bulan cembung awal terjadi di hari ke-10, 11, dan 12.
Fase New Moon (Bulan Baru)
Fase new moon atau bulan baru adalah fase ketika bulan menjadi konjungsi antara matahari dan bumi. Maksudnya, bulan menjadi “jembatan” yang berada di tengah-tengah matahari dan bumi. Bayangkan deh posisi itu. Kira-kira kayak apa?
Pada fase bulan baru, memungkinkan terjadinya gerhana matahari, loh! Pada saat ini, cahaya matahari yang seharusnya menyinari bumi, terhalang oleh bulan. Akibatnya, bagian bulan yang menghadap bumi, tidak terkena cahaya matahari. Jadi, dari bumi, bulan seolah-olah tidak terlihat sama sekali. Nah, fase bulan baru terjadi pada hari pertama.
Ilustrasi gerhana matahari (Sumber: detik.com)
KKTP kelas 4 SD/MI fase B semester satu :
KKTP Bahasa Indonesia kelas 4 SD/MI
KKTP PAI dan Budi Pekerti kelas 4 SD
KKTP Bahasa Inggris kelas 4 SD/MI
KKTP Pendidikan Pancasila kelas 4 SD/MI
KKTP Seni Teater kelas 4 SD/MI
Fase First Quarter (Bulan Paruh Awal)
Bulan kemudian terus bergerak, dan kini berada di seperempat lingkaran dari posisi awal (titik konjungsi). Tahap ini dinamakan fase first quarter atau bulan paruh awal. Hal ini karena, bagian matahari yang bersinar tepat mengenai setengah bagian bulan. Alhasil, pada fase bulan paruh awal, kita akan melihat bulan berbentuk setengah lingkaran. Fase first quarter atau bulan paruh awal terjadi pada hari ke-6, 7, dan 8.
Baca Juga: Yuk, Ketahui Ciri-Ciri 8 Planet di Tata Surya!
Fase Third Quarter (Bulan Paruh akhir)
Fase third quarter atau fase bulan paruh akhir adalah ketika posisi bulan sudah mencapai ¾ putaran. Karena letaknya saat ini, cahaya matahari menyinari setengah bagian bulan. Sehingga dari bumi, bulan terlihat setengah lingkaran. Fase ini terjadi di hari ke-21, 22, dan 23.
KKTP kelas 4 SD/MI fase B semester dua :
KKTP Bahasa Indonesia kelas 4 SD/MI
KKTP PAI dan Budi Pekerti kelas 4 SD
KKTP Bahasa Inggris kelas 4 SD/MI
KKTP Pendidikan Pancasila kelas 4 SD/MI
KKTP Seni Teater kelas 4 SD/MI
Demikianlah beberapa KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran) kelas 4 SD/MI fase B kurikulum merdeka semua mata pembelajaran untuk semester 1 (ganjil) dan semester dua (genap), yang dapat menjadi pedoman bagi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Dengan memahami dan menerapkan kriteria-kriteria tersebut, diharapkan hasil pembelajaran dapat lebih optimal dan siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik.
Jangan lupa untuk berbagi artikel ini dengan teman-temanmu agar mereka juga dapat mendapatkan manfaat darinya. Terima kasih atas perhatianmu dan sampai jumpa di artikel menarik berikutnya!
Silahkan download juga untuk perangkat ajar kelas 4 SD/MI kurikulum merdeka lainnya:
Rekomendasi modul ajar kurikulum merdeka lainnya:
tirto.id - Fase bulan adalah perubahan bentuk bulan yang terlihat dari permukaan bumi. Hal ini yang menyebabkan kenapa bulan bisa terlihat sabit hingga bulat penuh.
Terjadinya perubahan bentuk bulan itu disebabkan oleh pantulan sinar matahari yang mengenai permukaan bulan yang berbeda-beda dalam setiap fasenya. Waktu setiap fase bulan adalah masing-masing tujuh hari atau seminggu, sehingga seluruh fase ini berlangsung selama 28 hari.
Lantas, ada berapa fase bulan, dan mengapa bulan memiliki fase-fase yang berbeda-beda? Semuanya akan dijelaskan melalui artikel ini yang juga bakal menyertakan gambar fase bulan di dalamnya.
Infografik SC Fase-fase Bulan. tirto.id/Sabit
Fase Wanning Gibbous (Bulan Cembung Akhir)
Setelah melewati “setengah putaran”, bulan akan kembali mengalami fase bulan cembung. Tepatnya, bulan cembung akhir atau fase wanning gibbous. Pergerakan bulan terus menuju ke barat, sehingga cahaya matahari sedikit tertutup oleh bumi. Hasilnya, bulan terlihat cembung (¾ bagian bulan) dari bumi. Fase ini terjadi di hari ke-17, 18, dan 19.